"Siapa sih? Gila!" aku mengerutkan kening setelah membaca pesan itu.
Namun seseorang yang mengirim pesan itu mengirimkan alamat Apartemen dengan nomor kamar.
"Sepertinya orang asing!"
Aku membiarkan pesan itu, dan aku langsung mengambil ponsel Yunki lalu membaca pesan yang baru saja masuk kedalam ponselnya tadi.
Nomor tidak di ketahui.
Sayang, besok aku mau ke dokter soalnya aku belum juga datang bulan!
Membaca pesan itu membuat aku melotot dan menggebrak kasur membuat Yunki langsung bangun dari tidurnya, dan tidak lama baby kembar juga langsung menangis dengan sangat kencang.
"Sayang, kamu kenapa sih!" Suara Yunki seperti kesal karena aku membangunkan tidur pulas nya.
"Dasar kamu lelaki tidak bisa dipercaya!"
Aku bangun dari kasur dan melemparkan ponselnya Yunki tepat di wajahnya, hampir saja ponsel miliknya sendiri mengenai wajah tampannya itu. Aku langsung melangkah menghampiri ranjang baby kembar sambil membawa dua botol susu.