Yunki melirik jam tangannya lalu kembali mengemudi dan di dalam mobil sangat hening setelah telepon itu.
"Enggak perlu ke dokter deh," kata aku setelah Yunki mengemudikan mobilnya.
Yunki enggak merespon perkataan aku dan ia tetap mengemudi, lalu aku menatap Yunki yang masih fokus mengemudi.
"Aku mau ..."
"Udah ke dokter aja, setelah itu kita bahas semuanya di kantor aku," ucap Yunki yang sekilas menatap aku dan kembali menatap jalanan.
Aku terdiam dan menatap lurus ke arah depan dengan tatapan mata yang kosong. Aku masih memikirkan semua ucapan Soni tadi, tapi seharusnya aku tidak memikirkan ucapan konyol itu. Karena aku tau pasti Soni sedang mengadu domba aku dan Yunki, tapi entah kenapa sepertinya kali ini benar apa yang di ucapkan Soni di telepon itu.
"Jangan memikirkan hal aneh-aneh," celetuk Yunki.
Sepuluh menit kemudian.