Hana dan Hani sangat mengerti dan penurut pada neneknya dan semua yang ada di rumah ini.
"Sini minum jus dulu biar segar," ucap ibu Bagaskara sambil memberikan segelas jus pada ke dua cucunya secara bergantian.
Aku menatap Hana dan Hani dengan senyum sumringah di wajahku, mereka benar-benar anak pintar dan sangat penurut. Mereka sangat mirip dengan kak Yura yang penurut sekaligus pintar, aku bersyukur bisa menjadi ibu sambung untuk mereka.
"Kenapa suamiku lama sekali," gumam aku lalu menatap gerbang.
"Mungkin lagi di jalan dan macet," celetuk ibu Bagaskara.
"Hem mungkin aja."
Suasana hening. Hana dan Hani masih menikmati minum jus mangga bersama nenek Bagaskara, sekilas aku merenung dan memikirkan Jimi. Aku langsung menepuk jidatku sendiri karena mengingat sesuatu, ibu Bagaskara langsung menatapku dengan terheran-heran.
"Kamu kenapa?" tanya ibu Bagaskara yang udah selesai memberikan jus kepada Hana dan Hani.