Aku langsung berpangku tangan dengan wajah cemberut, dan Yunki menahan tawanya.
"Kamu jangan seperti anak kecil Yuna, ingat kamu udah punya empat anak," celetuk ibu Bagaskara sambil cengengesan menatapku.
"Enggak apa-apa bu, aku suka Yuna yang seperti ini sangat menggemaskan," kata Yunki sambil mencolek dagu aku.
Tiba-tiba aja teriakan baby kembar terdengar sampai ke ruang makan. Aku dan Yunki langsung bangun dari duduk masing-masing lalu berlari ke kamar ibu Pratama.
"Sepertinya baby kembar bangun," ucap ibu Bagaskara sambil menatap kepergian aku dan Yunki yang udah hilang dari pandangannya.
"Iya sepertinya." Ibu Pratama langsung bangun dari duduknya. "Aku ke kamar dulu ya, kamu jaga suamimu aja di kamar," kata ibu Pratama sambil menatap ibu Bagaskara.
"Oke, maaf aku enggak bisa melihat baby kembar hari ini," sambung ibu Bagaskara yang perlahan-lahan bangun dari duduknya.
"Tidak apa, kami mengerti dengan keadaan kamu," celetuk ayah Pratama yang bangun juga dari duduknya.