"SAYANG!" Yunki berteriak di dalam kantin itu.
Aku sangat mengenal suara ini, aku langsung menoleh ke belakang. Bi Ika juga ikut menoleh ke belakang, lalu kami mencari seseorang yang berteriak seperti itu.
"Su ... Suamiku?"
Aku membulatkan mataku saat melihat Yunki yang berdiri tegak saat memasuki kantin. Aku dan bi Ika langsung bangun dari duduk masing-masing dan hampir aja kami terjatuh. Kami sangat terkejut melihat Yunki yang benar-benar sehat seperti tidak mengalami kecelakaan.
"A ... apa itu benar-benar tuan Yunki?" tanya bi Ika yang gugup saat melihat majikannya.
"Sepertinya," jawabku yang masih menganga lebar saat Yunki melangkah menghampiriku.
"Siapa yang sebenarnya sakit?" tanya Yunki yang udah berdiri di depanku.
"Sayang? Apa ini benar-benar kamu?" tanya aku sambil menyentuh pipi Yunki berkali-kali.