"Suami nyonya Yuna kecelakaan ..."
"HAH KECELAKAAN? APA MAKSUDNYA? CEPAT KIRIM ALAMATNYA!"
Aku berteriak dengan tubuh sedikit gemetar, rasanya aku akan pingsan saat ini juga. Namun, aku mencoba tegar dan kuat untuk semuanya.
"Baik nyonya, saya akan kirim alamatnya."
"CEPAT!"
Aku langsung mematikan telepon itu dan tidak lama kemudian ada pesan masuk dari seseorang tadi yang mengirim aku alamat rumah sakit.
"Sayang, bertahan!" Tiba-tiba air mata aku terjatuh dan aku bergegas berlari menuju kamar.
"BI!" panggil aku saat sampai di dalam kamar.
"Ya nyonya?" Bi Ika langsung menghampiriku.
Aku mengatur nafas dan mengusap air mataku, lalu aku mengatakan. "Ayo kita ke rumah sakit," kata aku.
"Ke rumah sakit yang ayahnya nyonya di rawat?" tanya bi Ika yang agak bingung dengan perkataan aku.
"Bukan bi, cepat pakaikan ke empat anakku pakaian hangat!" titah aku.
"Baik nyonya!" Bi Ika langsung menghampiri ke empat anak-anakku lalu memakaikan mereka pakaian hangat satu persatu.