Tiga puluh menit kemudian. Kami selesai makan siang, dan Yunki mencuci seluruh peralatan makan tadi. Aku melangkah menghampiri dua jagoan aku, mereka masih benar-benar pulas saat aku berdiri di ranjangnya.
"Pulas sekali dua jagoan aku," ucapku lalu tersenyum.
Lima menit kemudian.
Tiba-tiba aja Yunki memelukku dari belakang, ia menaruh dagunya di pundakku.
"Kenapa suamiku ..."
Aku ingin membalikkan tubuhku dan menatap Yunki namun ia menahanku dan masih memelukku dari belakang, kini pelukannya sangat erat dan hangat.
"Biarkan seperti ini sayang," bisik Yunki.
Hembusan nafas Yunki sangat terasa di leherku, membuat aku bergidik merinding. Ingin rasanya aku melepaskan tangan Yunki namun sepertinya ia benar-benar ingin memeluk diriku. Aku membiarkan Yunki untuk memeluk tubuhku.
"Sayang, besok aku pulang jam berapa ya?" tanyaku yang masih di peluk Yunki dari belakang.
"Tadi Dokter bilang setelah jam makan siang," jawab Yunki.
"Emang kapan kamu ketemu dengan Dokter?" tanyaku lagi.
