Entah kenapa tatapan kali ini seperti serius dan ibu sepertinya ingin membahas sesuatu yang sangat serius, aku sebenarnya serba salah saat ini. Aku takut salah saat menjawab pertanyaannya dan takut menyakiti hati ibu kalau jawabanku tidak sesuai dengan keinginannya.
"Ibu, jujur aja aku ingin menggantikan posisi kak Yura dan mengurus perusahaan keluarga saat kak Yura masih hidup, tapi ..."
"Tapi apa?" Ibu menatapku semakin serius.
"Aku takut," aku langsung menundukkan kepalaku dan langsung menatap ibu lagi, lalu aku mengatakan. "Aku takut tidak bisa sepintar kak Yura karena ibu tau kalau IQ aku dan kak Yura sangat jauh."
Aku menundukkan kepalaku lagi, aku dan kak Yura memang berbeda. Aku dan kak Yura ibarat bumi dan langit, kami sangat berbeda dan sangat jauh. Kak Yura sangat pintar bahkan cerdas. Tapi aku? Hanya anak manja dengan IQ pas-pasan yang berharap bisa menggantikan posisi kak Yura.
