Rayno memberikan beberapa waktu untuk Citra berpikir. Memikirkan dengan matang tentang jawaban atas pinangannya.
"Aku akan menunggu kamu sampai kamu siap menjawabnya, jangan terburu-buru!" Ucap Rayno nampak dewasa.
Memang Citra tak pernah menyangka sebelumnya, bisa melihat Rayno begitu serius mengutarakan isi hatinya. Hampir beberapa menit Citra terkaku dengan bibir terkunci.
Tangannya membeku sedingin salju.
Rayno tak mau sampai moment itu hilang begitu saja, dengan sigap ia menyisipkan kotak kecil berisi cincin berlian ke tengah genggaman Citra.
Citra bingung.
Dan beberapa detik kemudian, kebingungan Citra buyar seketika saat suara bulat itu menggema di gendrang telinganya.
"Dasar wanita jalang!" Desis Daniel dari balik punggung Citra.
Rayno tersentak kaget melihat wajah kakaknya berdiri tepat di hadapan mereka berdua. Awalnya ia ingin merahasiakan beberapa saat hubungan itu, sampai Citra mau terekspos di seluruh keluarganya.
