Setelah beberapa hari Daniel tinggal di apartemen Natasya, Daniel terus risau.
Pikirannya hanyut masih terasa geram, seakan ada perasaan ingin segera pulang dan membalaskan dendamnya pada Citra atas kebohongannya itu.
Di sofa panjang, Daniel mengelus rapi hijab Natasya.
"Nat, maafkan kakak. Kakak harus kembali!" Ujar Daniel lirih.
"Kakak?" Mata Natasya nampak bersarang air mata.
Natasya lemah, tergeletak lesu di samping Daniel dan langsung membalikan badannya memunggungi Daniel.
Daniel pun menarik nafasnya panjang merasa tidak tega. "Nat, pulang saja ke indonesia yuk!"
Natasya bergidik menggelengkan kepala. Ia berharap Azen akan datang lagi, dan bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan.
Setelah melecehkan Natasya, Azen seperti di telan bumi. Natasya yang sangat mencintainya sampai-sampai merelakan tubuh yang sangat ia jaga di pertaruhkannya.