Di bibir taman kota, Juita sempat menyisipkan sisa helaian rambutnya ke pinggiraan telinganya. Nampaknya pekerjaan yang sedang di lakoninya tak seenak yang ia pikirkan.
Jika sekali-kali dia harus melakukan take vidio di indoor, Juita harus bergelud menghindari kulit yang ia rawat dengan teriknya matahari.
Ia menengadahkan tangannya di atas kepala untuk menghindar dari jahatnya sorot kuning itu. Lalu sesekali ia menghempaskan keringat yang bersarang di keningnya.
Mendapatkan cek yang ia angan-angakan, Kenzie sontak senang dan menawarkan jasa liciknya lagi.
"Terus-terus, apa yang harus aku lakukan lagi selanjutnya?" Tanya Kenzie penuh semangat sambil mengibas-ngibas secuil kertas cek itu.
Juita langsung memanfaatkan moment itu untuk menghasut Kenzie.