Di persimpangan kota, Citra memarkirkan mobil mewahnya, dengan berniat untuk memata-matai Medina Corp dari kejauhan.
Sebelumnya di bawah terik matahari ia menatap keseluruhan gedung gedung pencakar langit yang sudah terbilang sukses itu.
Citra menengadahkan tangannya menutupi wajahnya dari terik matahari.
Tak gentarnya Ia terus melanjutkan niatnya untuk mencari tahu keberadaan Daniel.
hari itu hampir lima jam dia berdiri di pojokan jalan samping mobilnya.
lagi-lagi tak ada hasil berita yang ia dapatkan, untuk orang Daniel.
"Dimana dia? ini hari ketiga, tapi lagi-lagi dia tidak ada?" decak Citra marah marah sambil menendang botol plastik yang ada di hadapannya.
Karena merasakan kepanasan Citra bergegas menaiki lagi mobilnya, membuka kaca mata hitamnya dan sejenak mendinginkan otaknya.
Setelah ia pikir lagi untuk apa ya menghabiskan waktu, hanya demi lelaki biadab itu?
