Pagi sekali, di depan cermin Citra meruncingkan bibirnya.
Wajahnya kaku, sambil di dandani oleh seorang make over pesanan ayahnya kemarin malam, Citra diam saja melihat menatap seluruh lingkar wajahnya yang sudah terlihat sangat cantik.
Polesan make over yang sangat rapi membingkai seluruh lekukan hidung dan bibirnya.
" Gimana nek' sudah cucok belum?" tangan seorang lelaki gemulai telah menyulap wajah Citra yang sangat exotic.
" Cocok apanya? Coco pala lo peyang?" decak Citra sangat marah.
Cia tidak bisa membayangkan Bagaimana jadinya siang itu akan ia lewati.
Beberapa hari ia bersembunyi, dan kini sekarang dia harus terpampang di sebuah media karena keinginan ayahnya.
Setelah kerja si makeover laki-laki gemulai itu usai, Katon Bagaskara sudah duduk di depan pintu.
Ia sengaja menjaga pintu, agar citra tidak melakukan rencana apapun lagi.
Terlebih dia tahu kita tidak terlalu menginginkan acara itu.