Ketika malam tiba, seperti biasa, Daniel menghabiskan harinya dengan mabuk-mabuk ria.
Tubuhnya tak terkendali, dengan pandangan samar menyawang ke depan.
Lampu bar yang gemerlapan itu juga terlihat seperti aurora yang sangat bersinar tentu warna dan arah.
Kebetulan sekali, di bar itu juga Citra datang di sudut berlawanan.
Akibat para tamu yang memadati bar meluap sangat banyak, mereka tidak sadarkan diri sedang berada dalam satu tempat.
Kirana sengaja mengajak Citra ke bar itu, untuk menghibur dan memenangkan temannya agar sedikit fresh.
"Ayolah Cit, jangan murung terus begitu dong! Semalam saja kita nikmati alunan lagi, dan segelas white wine ini!" Rayu Kirana habis-habisan.
Bukannya membuat Citra senyum, bahagia, atau sebangsanya, mata Citra terus melihat Kirana serius.
"Apaan sih Kir? Bukan ini yang aku mau, aku hanya ingin sendiri saja malam ini,"
"Jangan gitu dong! Kita udah di sini lo' Nikmati aja dulu suasananya!" Kembali Kirana merayu Citra.