Daniel nampak senang dengan kedatangan Citra di starbuck itu.
" Aku senang karena kamu sudah menepati janjimu untuk datang ke tempat ini." ujar Daniel terus menatap mata Citra.
Citra mengelakkan pandangannya segera.
Tak ingin dia lelap lagi dalam bujuk rayu, ia segera bangkit dan membuyarkan suasana.
Alih-alih rencana Citra sukses, dia malah semakin terikat oleh Daniel.
Tangan Daniel melintir pergelangan tangan Citra.
"Tunggu! Mau ke mana kamu, Bagaimana kalau kita berdansa dulu?" Ajak Daniel.
Getaran detak jantung kita terpompa semakin tidak teratur.
Entah apa yang ia rasakan, sangat tidak dimengerti.
Citra membeku, tak bisa menolak ajakan Daniel.
Malah tubuhnya semakin luluh, mengikuti semua arahan Daniel.
Seperti sedang di hipnotis, dia hanyut dalam pelukan Daniel sambil berdansa.
Tadinya Citra datang ke starbuck itu, untuk mengakhiri perannya.
Namun terkejutnya dia, ketika Daniel mengutarakan semua isi hatinya dan menembak Citra percis seperti anak muda.
