"Enggak kok, aku gak cemburu. Hanya saja, setiap kali aku hendak memberi dia kesempatan lagi, pasti saja konsep yang sama datang. Berpaling dengan banyak alasan," kelit Citra menyembungkan bibirnya.
Sedari tadi Citra gugup terus memandangi layar handphonenya dan berharap sebuah kabar datang dari Daniel.
Kirana menyeringai tersenyum melihat tingkah laku Citra yang semakin menampakkan bahwa dirinya begitu cemburu.
"Tuh kan? Tuh kan? Kamu tuh cemburu, keliatan banget tau. Buktinya kamu sudah mau memberi dia kesempatan lagi? Jujur deh!" Ledek Kirana membuat Citra menarik nafasnya kasar.
Citra melirik tajam wajah Kirana. Emang ego lebih terdepan dari apapun. Citra tidak mau mengakui bahwa dirinya cemburu, apalagi pada Daniel.
Tapi, lagi-lagi Citra mengingat wajah tanggapan Daniel saat sedang berbicara dengan Juwita di balik pintu itu. Ach, dia benar-benar pria yang brengsek, pikiran Citra hanya bercutat tentang itu dan itu saja.
