Masih dalam posisi yang sama, Gunz mengontrol dirinya meski rasa kesal dalam hatinya sudah kian meronta, ingin hendak melabrak pemilik perusahaan yang sudah mempunyai nama yang besar itu.
Rasanya sulit untuk menandingi Gathan, karena di lihat dari pengalaman, Ghatan lebih mumpuni di bandingkan dirinya yang terbilang masih pemain baru di dunia perbisnisan.
Ghatan melirik Gunz dan Kirana dengan sebelah mata.
"Sebaiknya, kamu menunggu saja Citra sampai dia datang lagi. Bukannya perempuan itu lebih suka bermain seperti kali ini?" Ejek Gathan menyindir Gunz dan Kirana.
Kirana hampir berdiri mendengar sindiran itu. Tapi seketika Gunz mengangkat sebelah tangan ke arah Kirana untuk menghentikan keberatannya.
Kirana sedikit meregang, lalu merunduk kembali ke kursinya.
Lalu Gunz mengambil alih untuk bicara dengan sangat tenang. " Saya harap anda bisa lebih menghargai Nona Citra lebih baik lagi. Bagaimana pun juga dia adalah rekan kerja kami!" Balas Gunz penuh dengan wibawa.
