Mata Juita mengdongak kaku. Ia terpesona dengan pesona pria bertubuh tinggi dengan jas hitam pekat memberi kesan berkelas pada pria itu.
"Ekhhhem, si-siapa anda?"
Juita meninggikan pundaknya mengontrol rasa kagumnya dan rahang tegasnya di angkat setara dengan pandangan.
"Boleh, aku duduk di sini?"
"Silahkan!"
Pria itu menarik kursi yang menyempit di tertengahan meja. Lalu tubuhnya duduk di samping Juita dengan tangan sedikit menarik jasnya agar tetap berwibawa.
Setelah suasana di kira aman, Juita menarik nafasnya panjang. Tak ingin berlama-lama berada dengan seorang pria asing Juita langsung ambil alih pembicaraan.
"To the point saja, anda ada perlu apa memanggil saya ke sini? Anda 'kan yang mengirim buket tadi siang?"
Dengan senyum yang sejuk, Pria itu menilik roman Juita pekat.
"Perkenalkan, nama saya Wiguna Dwi Andika, aku senang sekali ada kesempatan untuk bertatap muka dengan artis kondang seperti anda, terimakasih sebelumnya,"
"Lalu? Maaf, waktu aku tidak banyak!"
