Tak menyerah Wiguna berlari membuntuti Kirana, dengan terengah-engah ia melupakan penampilan dan wibawanya.
"Kirana! Tunggu!"
Satu langkah hampir saja Wiguna menyalip tubuh Kirana di lorong kamar-kamar perhotelan, Kirana menambah kekuatan kakinya untuk melangkah lebih lebar lagi.
Kirana hanya sesekali menengok sinis ke arah belakang dengan ekor matanya. Sayang setelah ia memalingkan pandangannya lurus, langkah Kirana terhenti mendadak melihat Juita masih berdiri di depan pintu ruangan metting.
Terlihat gelagat Juita membetulkan porsi tatapannya. Yang sedari tadi bertingkah sinis terhadap Kirana, sekarng ia melebarkan senyumannya.
"Silahkan!" Juita melebarkan senyuman di bingkai bibirnya.
Kedua pipinya tersorong meninggi hingga kelopak matanya menyipit. Tutur katanya pun ikut di dramatisasi, memang Juita sangat mahir dalam berakting. Kalau di nilai, mungkin angka 80 sudah cukup jadi penilaian yang tinggi untuknya sebagai artis yang pandai bermuka dua.