"Iya, betul. Daniel datang di terima di kantor Bagaskara atas rekomendasi dari tuan Katon sendiri. Aku bingung, mungkin dia akan jadi duri dalam hubunganku sama Citra," Kening Wiguna mengerucut nampak seperti pria yang sudah termakan jaman.
"Aduh, kakak ini gimana sih? Ngurus gituan aja gak becus?" Sentak Wiguna sambil menepok keningnya, dan tangan kirinya di kaitkan tengah pinggang. Setengah berkacak pinggang, menampakan dirinya sebagai tuannya.
Namun Wiguna tetap menunduk dan pikirannya semakin kisruh tak bisa ia kendalikan. "Kakak lelah Kenz. Rasanya ingin menyerah saja!" ucapnya melemah.
"Tidak, tidak, tidak! Kakak tidak boleh menyerah gitu saja. Ini hal yang sangat mudah buatku," elak Kenzie tak bisa membiarkan kakaknya berserah.
Ia melirik Wiguna dengan kedua ekor matanya. Sekarang ini pikirannya hanya satu, yaitu harta bagaskara harus jatuh pada keluarganya, dengan menggunakan Wiguna sebagai ujung tombaknya.
