Citra menghempaskan nafasnya lega saat semua pekerjaan di kantornya mulai selesai. Ia tutup lembaran kertas yang selalu membuatnya pening sepanjang bekerja.
Rentetan file harus ia revisi berulang kali, hingga hampir membuatnya mabuk seharian ini.
"Huft, beres juga." Decak Citra mengepuk kedua telapak tangannya, menghempaskan debu dan keringat yang sudah mencemari tubuhnya.
Sebelum pulang, Citra selalu mengambil cermin kecil yang ia sisipkan di tengah tas kecil yang selalu bergelayut di pundaknya. Di pastikan olehnya, wajah yang sudah letih masih tertata rapi. Bingkai lipstik di bibirnya kembali ia sibak dengan mengedipkan bibirnya berulang kali.
"Pulang ah!" ucapnya pada diri sendiri, langsung mengail tas yang terlampir di atas meja kerjanya yang sudah rapi.
Saat keluar dari gedung pencakar langit itu, Citra baru tersadar bahwa awan semakin gelap dan dunia mulai menangis dengan menitikan gerimis.
