"Lah, kok? Kenapa bisa gitu?" Mata Kenzie terkejut, langsung fokus menjuruskan pandangannya pada pria yang masih mengenakan kemeja pengantinnya itu.
"Kakak gak sanggup melanjutkannya. Kakak gak bisa menikah dengan Citra hanya karena kontrak bisnis saja. Kakak tidak mencintainya. Lagi pula mungkin dia bukan jodoh kakak," ujar Wiguna kembali mendongakkan pandangannya ke atas langit-langit atap apartemennya.
Kenzie yang sedang keleyengan akibat minuman yang memabukkannya pun perlahan berusaha menyegarkan pandangannya, ia mengontrol dirinya dan meletakkan telapk tangannya di atas punggung tangan Wiguna.
"Jangan gitu dong kak! Kesempatan kakak untuk kaya tinggal satu langkah lagi, kenapa harus di biarkan gitu aja?" bujuk rayu Kenzie.
Angin malam seolah menyelinap masuk ke celah jendela dan menyejukkan suasana hati Wiguna. Ia yakin sepenuhnya, dengan mengangguk pelan, bola mata itu tertutup oleh kelopaknya.