Malam di ruang tunggu sendirian, membuat Margaret sedikit kesepian. Ia menengok ke semua arah, hingga di tatapnya lorong rumah sakit sudah lenglang kosong dan tak ada aktifitas sedikitpun.
Rata-rata penjenguk datang siang hari menjelang sore, dan malam akan menjadi moment istirahat hingga tempat namlak itu tenang dan nyaman.
Citra pun tak juga kunjung datang lagi, Margaret harap Citra tiba dengan segera. Karena ia akan merasa tenang jika menunggui Katon dengan teman di sampingnya.
Alih-alih Citra yang datang, malah Daniel muncul dari ujung lorong dengan tergesa.
Melihat Margaret dari kejauhan, Daniel mempercepat langkahnya, dan segera menghampiri teman bundanya itu.
"Tante? Bagaimana keadaan tuan Katon?" Tanya Daniel dengan wajah memelas.
"Daniel? Duduklah!"
Margaret menunjukan kursi kosong panjang di sampingnya agar Daniel duduk sebelum mendengar semua muntahan isi hati Margaret.
Setelah di rasa susana telah aman, kini Margaret menghadap condong pada Daniel.
