Ketika malam mulai berselang, suasana bahagia tercipta di sebuah apartemen sederhana milik Wiguna. Di temani musik akustik, seluruh meja sudah terisi dengan makanan istimewa dengan menu kebarat-baratan.
White wine pun tak mau kalah tampil di meja itu. Sendok dan garpu nampak berbaris rapi mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar bak raja. bebas ingin memakai alat makan apapun.
Wiguna sudah menunggu hal itu dari beberapa minggu sebelumnya. Ketika Kenzie terjerat di balik jeruji besi, akhirnya kini ia kembali. Berkat uluran tangan Citra, dia sudah bisa bersemai dengan satu-satunya keluarga yang ia sayangi.
Ia mengguyur gelas kosong dengan aliran air white wine kedalam gelas Kenzie, dan ia mengangkat tinggi melebihi ketinggian kepalanya.
"Mari bersulang untuk keluarnya kamu ke rumah ini lagi," ujar Wiguna nampak sumringah.
Kenzie menaikan alisnya tinggi dan mengikuti gerakan kakaknya untuk menampakan rasa setujunya.
