"Hallo?" sambung Daniel.
Mendengar suara Daniel yang sangat sendu, Laura nampak terdiam sesaat. Tak ada batin yang tak terkait antara ibu dan anak.
Meski dia kini berjauhan, tapi Laura bisa membayangkan perasaan apa yang sedang terjadi pada Daniel sekarang.
Ia pikir tak mudah jadi orang yang harus terus menyembunyikan perasaannya.
"Hallo Bunda?" Sambung Daniel kedua kalinya.
Hingga Laura sedikit tersentak dan membuyarkan semua ingatannya.
"Eh, ya. Hallo Daniel apa kamu baik-baik saja?" tanya Laura persis seperti yang selalu ia pertanyakan setiap kali mengawali telponnya dengan Daniel.
"Iya Bund, Daniel baik," setelah itu langsung hening. Meski bibirnya berucap seperti itu, namun hati tak bisa ia pungkiri. Ia menelan air liurnya mengiringi kebohongannya. Pada nyatanya ia tak sedang baik-baik saja.
Hanya saja dia tak ingin Bundanya ikut cemas memikirkannya.