Daniel berlari mendatangi Gunz yang masih tertatih melihat punggung mobil Citra. Ia merasa sangat menyesal dan saat kekuatannya habis ia merasa lututnya sangat lemas dan tak kuat untuk menopang tubuhnya.
"Apa yang terjadi? Kenapa Citra ..?" ucapan Gunz terhambat saat Daniel langsung menyambar.
"Aku yakin ini ulah Juwita, aku harus buat perhitungan padanya!" ucap Daniel dengan berat hati.
"Emangnya ada apa sih?" tanya Gunz semakin heran.
"Tadi, ayah Citra menelpon dengan marah menyuruh mereka pulang, ternyata ulah Juwita yang memberikan kabar bahwa kita sedang berada di tempat ini, apa lagi Juwita membuat video kebersamaan kita, Argh! Parah emang cewek itu!" decak Daniel benar-benar kesal dengan tingkahnya.
"Terus, kamu diam saja di sini?" tanya Gunz sedikit menyentak. "Cari dia di kamarnya dong!" desak Gunz.
Daniel hanya berdiam diri dengan pandangan lolos tak beraturan. Pikirannya melayang ia mengingat beberapa detik sebelumnya setelah ia keluar dari kamar Citra.
