Juwita di suruh menunggu beberapa saat oleh resepsionis.
Beberapa saat yang di maksud resepsionis itu benar-benar membuat Juwita kehabisan kesabaran.
"Aih, sampai kapan lagi aku harus menunggu? Hampir satu jam aku duduk ditempat ini. Sangat menyebalkan!" gerutunya dengan suara berbisik, melipat kedua tangannya di atas dada setelah ia memantulkan pandangannya pada arloji yang ia kenakan berulang kali.
Sebelum ia tahu siapa pemilik resort yang akan mengiklankan tempat itu, Juwita melihat semua arah. Ia melirik sebuah potret besar yang di pampang di dinding yang membentang. Dalam potret itu terlihat jelas momentum gunting pita, dan beberapa potret lain berisikan orang-orang yang tidak asing baginya.
"Citra dan Katon bagaskara grup ternyata bekerja sama juga dengan resort ini?" gumamnya dalam hati.
Dan tidak lama dari itu, Gunz datang dengan sangat gagah di iringi dengan seorang wanit dan beberapa asistennya menghampiri Juwita.