Tinggal di Birmingham, Daniel Merasa sangat tenang, dan tak banyak masalah membelitnya selama ia bisa bersandar di atas pundak Bundanya, Daniel sangat betah.
Namun, hatinya seolah sudah semakin meronta. Ia tak sabar ingin bertemu dengan si kembar.
Entah hantu apa yang merasuki tubuhnya, kali ini Daniel begitu fokus pada isi hatinya untuk segera bertemu kembali dengan keluarga kecilnya.
Ia mengemas semua barang bawaannya, termasuk laptop yang berisi segala file yang ada tentang Medina Corp.
Sebuah ransel besar, kini ia tenteng lalu di selendangkan setengah tangan. Memakai jaket hoodie Daniel nampak sigap hendak anak tangga dari arah kamarnya.
Plak! plak! plak!
Suara kaki Daniel terdengar oleh Laura, hingga ia sedikit mendongak dan menghentikan kesibukannya di atas meja makan.