Wiguna lekas menancap pedal gas mobilnya ingin segera sampai di rumah.
Tangannya tegas meremas obat yang ia bawa di atas lantai rumah sakit tadi.
Pikirannya terus melayang sepanjang jalan, ingin tahu obat apa yang di dapat oleh Citra di dokter itu, pasti sangat berkaitan dengan apa yang di keluhkan oleh Citra di rumah sakit itu.
Laju mobil Wiguna nampak membelah jalanan. Ia merasa seluruh sakitnya hilang, dan yang ia rasakan hanya melayang.
'Apaan ini ya?' pikirnya dalam hati hingga sampai di depan apartemennya.
Wiguna menaiki beberapa lantai apartemennya dengan memakai lift yang ada. Bahkan setengah berlari, Wiguna membuka kupluknya hingga keringat bercucuran keluar dari sela hidung dan sela telinganya.
Sampai di apartemennya, Wiguna melempar sepatunya sembarang, ia melanjutkan langkahnya memasuki ruang kerjanya di pojokan kamar.
Lalu ia melempar tubuhnya di atas kursi putar yang jadi tempat ternyamannya.