Belum juga syarat itu terlontar di bibir Tito, Gathan nampak menyelok dengan terkekeh mencairkan suasana yang tegang.
"Hahaha, sudahlah santai saja. Jangan terlalu fokus pada pekerjaan, lagian hampir empat tahun kita tak bertemu. Lebih baik kita ngopi dulu ya!" sambung Gathan langsung beranjak di atas tempat duduknya, dan melebarkan tangannya untuk meraih telpon khusus yang tersambung di setiap sudut kantornya.
"San, kirim kopi dua!" pinta Gathan pada seorang offfice girl, sambil melihat Tito dengan ekor matanya.
Nampaknya Gathan harus mempersiapkan banyak nafas panjang untuk bertemu dengan pria buntal yang duduk di meja tamu. Kekuasaan yang di miliki Tito akan jadi ujung tombaknya bangkit setelah Daniel membuat perusahaannya terus merugi.
Ia berharap pria itu jadi batu loncatan untuk cepat menaikan ratting perusahaannya lagi.
Seorang wanita bertubuh ramping nampak menundukkan kepalanya sambil menyodorkan dua kopi panas.