Daniel menundukkan kepalanya dengan hormat, lalu mencium punggung tangan Margaret dengan penuh pengabdian.
Hatinya sudah sangat meronta ingin mempertanyakan hal yang sudah bersarang di benaknya beberapa jam yang lalu.
"Masuk!" Margaret nampak sangat kaku mempersilahkan Daniel untuk melangkahkan kakinya lebih dalam lagi ke kediamannya.
Selangkah demi selangkah, Daniel merasa semua hidup yang ia anggap suram sudah semakin benderang. Daniel menghirup aroma bau Citra di setiap sentuhan sudut ruangan Margaret. Itu di karenakan, sejak Citra kembali ke indonesia, sejak itu juga setiap rumah selalu di isi dengan kebiasaan Citra yang menyemprot ruangan dengan bau rose, lalu menaruh bunga space lili di sudut ruangan.
Itu salah satu kebanggan untuk Margaret dan sebagai penghormatan pada Citra, bahwa ia sempat mendarah daging di tempat itu hingga menghidupkan kembali keluarganya dengan Petter yang hampir punah.
