Melihat kondisi dan situasi memungkinkan, Gunz nampak menenggelamkan tangannya kedalam kantung blazernya.
Di tengah keasikan Citra yang sedang menikmati makanannya, diam-diam Gunz menggenggam sebuah kotak kecil, dengan penuh hasrat semakin ia remas.
Hatinya berdegup kencang, dilingkupi sesuatu keraguan. Namun ia tak tahu kapan lagi moment baik hinggap di hari mereka.
'Kamu bisa Gunz!' hatinya terus bergerutu menyemangati dirinya sendiri.
Perlahan tangan yang tenggelam mulai muncul kedaratan, dan hendak di angkat ke keluar dari persembunyiannya.
Ketika tangannya hendak melewati dasar meja, tiba-tiba saja terlihat kening Citra mengernyit sambil menungkup mulutnya.
Rasa sebab di ulu hatinya memang bukan kacang-kacang. Citra merasa tenggorokannya di rogok kayu panjang, dan sakit menjalar hingga ke pusat pencernaanya.
