Di satu sisi, Wiguna tak bisa menolak apapun yang sudah jadi keputusan atasannya. Namun sisi lain, tangannya bergetar semakin merasakan pupus tak ada Gairah.
"Baik, tuan!" balas Wiguna lemah sekali dengan ujung jari membeku tak bisa membayangkan apa yang akan di tetapkan oleh Citra nantinya.
Yang jelas, mulai detik itu Citra memegang penuh kekuasaannya atas Wiguna.
Setelah jatuh, tertimpa tangga pula.
***
Hari telah usai, malam pun datang cukup mencekam. Rintik hujan cukup membasahi trotoar jalanan di kota metropolitan.
Malam itu, telah melahap habis kesabaran Rayno, hingga Rayno tak sadarkan diri di mabukkan oleh minuman beralhokol.
Sambil meraung-raung mengigo, Rayno menyebut-nyebut nama Juwita seperti orang gila.
Langkahnya membentuk huruf X dengan tangan menggenggam botol minuman, seperti orang yang sedang melayang.
"Juwita ... Juwita, kamu memang gila, kamu juga bisa membuatku gila," gumam Rayno dengan suara mengeram tak terlalu jelas terdengar.