Di tengah keterpurukan Juwita yang sedang asam-asamnya, Kenzie juga mengalaminya.
Ia ketar-ketir tak karuan, sambil memegangi keningnya yang terasa panas.
Tubuhnya menggigil dingin di tengah hari, meski ia mengenakan jaket hoodie premium, namun tetap tak menghangatkan tubuhnya. Meski panas matahari berada di atas ubun-ubun, ujung jarinya tetap bergetar membeku saat ia berada di pintu masuk kantor polisi.
Banyak para petugas berseragam jalan berlalu lalang melewatinya seakan hendak melahapnya mentah-mentah.
Kenzie benar-benar ketakutan hingga satu detik terasa satu jam.
Sambil terengah kecapean Wiguna menaiki anak tangga di bibir pintu masuk yang mengarah pada kekhawatiran Kenzie.
"Ken!"
"Kakak!" Tak pikir panjang Kenzie langsung menghantam Wiguna dengan pelukan gemetar.
"Apa yang terjadi pada kamu? kenapa kamu berada di sini? Dengan siapa kamu ke sini?" Wiguna mendorong tubuh Kenzie memastikan bahwa adiknya sedang baik-baik saja.