"Kenapa kamu berbohong kepadaku? Kenapa kamu jahat padaku? Kenapa?" Rayno melepas semua penat di otaknya.
Ia memukul-mukul tubuhnya, seakan sulit mengerti, kenapa setiap kali ia mencintai seseorang, maka ada saja rintangan yang tersembunyi.
Saat itu Rayno benar-benar sulit berpikir jernih. Bagaimana bisa ia berpikir kalau pacar yang ia bangga-banggakan ternyata sudah tersentuh oleh pria nakal luaran dengan video yang sangat menjijikan.
***
Keesokkan harinya, ketika matahari baru saja menyongsong, Citra membuka matanya, bersamaan dengan dibukanya layar handphone.
Seperti biasa, ia selalu mengecek perkembangan sosial media, sebelum ia beranjak dari ranjangnya dan kemudian dia bisa langsung di sibukkan dengan kegiatannya mengurusi anak-anak.
Citra mengucek bola matanya yang terlihat sedikit remang-remang, hingga cahaya lebih jelas masuk ke pupil matanya terasa pandangannya segar dan jelas.