Di tengah gencatan yang sangat memojokannya, Juwita merangkak hendak menghindar.
Namun lagi dan lagi sambaran tangan Kika kembali menjambak rambutnya secepat kilat.
Grk!
"Aaaarrrgghh!" jerit Juwita tak mampu lagi menahan rasa sakit yang semakin menjalar dari ujung ubun-ubunnya hingga ia merasa mual di bagian tenggorokannya.
Juwita meregangkan tatapannya hingga mengerjap menahan sesuatu, sedang kepalanya mendongak mengikuti arah kemana rambutnya di jambak. Mulutnya pun ikut menganga saking tak kuasa dengan rasa nyeri yang ada.
"Minta maaf? Dengan mudah kamu bilang minta maaf? apa kamu lupa kejadian empat tahun yang lalu?" Sentak Kika dengan penampilan yang sangat glamor tanda ia tak semiskin dirinya yang dulu.
Terbersit di benaknya masa-masa dimana ia pernah mengalami situasi yang sangat sulit.
Awal pertama Juwita terjun ke dunia hitam, terpaksa sekali ia menerima tawaran suami Kika untuk di jadikan teman malamnya.
