Juwita tiba-tiba terenyah kaget ketika melihat kedatanga Rayno ke apartemennya dengan wajah yang sangat marah.
Padahal Juwita masih lelah, dengan segala ketegangan yang berakhir sempurna saat di introgasi tadi pagi.
Baru saja Ia menyibak rambutnya, ingin mengganti pakaian yang menyesakkan dadanya, tiba-tiba pintu apartemennya di buka paksa oleh Rayno dari luar.
Brak!
"Juwita!" jeritnya membuat Wanita di dalam kamar melupakan hal apa yang hendak ia lakukan sebelumnya.
Hanya getaran detak jantung yang semakin menerobos pertahanannya semakin membuat Juwita ketakutan.
Tak ada hentinya Juwita mendapat tekanan hari itu, hampir membuatnya stres.
"Rayno? Ada apa?" Juwita memebelalakan matanya kuat, dan mundur beberapa langkah ketakutan, karena sebelumnya Rayno tak pernah semarah itu.
Tak tanggung-tanggung Rayno mendorong Juwita ke atas ranjang hingga ia tersungkur dan menunduk tertutup geraian rambutnya yang terjuntai.
Hiks, hiks!