Atas kesepakatan keduanya, Kenzie menemui Kirana di Caffe-nya malam itu.
Sebelum caffe itu di tutup, Kirana nampak mencemaskan sesuatu akan terjadi padanya, karena harus berhadapan dengan lelaki yang tak biasa.
Kenzie cukup terkenal di kancah perfileman, namun Kirana melihat ada sisi negatif di balik senyuman Kenzie saat sekilas ia melirik pria itu di tempat Shooting siang kemarin.
Kirana nampak mondar-mandir berjalan kesana kemari menunggu Kenzie dengan membawa sebuah janji.
Kegelisahan itu, tak habis-habisnya membuat hati Kirana terus penasaran.
"Apa yang akan di sampaikan lelaki itu?" gumamnya terus mengetuk bibirnya dengan telunjuk kanan, dan tangan kirinya nampak berkacak pinggang.
Tak hentinya Kirana tergumam dengan celetukan yang sangat aneh, berjalan ke bibir pintu, dan celingukan melihat jalanan yang lenglang sepi.
Lalu ekor matanya menilik jan dinding bergambar ukiran secangkir kopi dengan gaya kekinian. Jarum jam itu menunjukkan angka 21.00.
