Di tengah panas matahari yang sangat menyengat, Ghatan menarik telunjuknya hingga teracung ke arah depan pintu kediaman Katon.
Ia melupakan bahwa mereka pernah menjalin ikatan persahabatan sedari kecil, ia juga lupa bahwa mereka pernah saling tolong menolong saat berada di ujung tanduk. Semua sirna hanya karena persaingan ketat antara bisnis dan harta.
Awalnya Ghatan selalu bisa menahan emosinya, dimanapun tempatnya.
Tapi urusan kali ini berbeda, kedua orang tua dari Daniel dan Citra turun tangan untuk ikut mempermasalahkan kasus ini. Terlebih Gathan tak terima atas kekalahan yang baru ia dapat di sepanjang sejarah kehidupannya.
"Citra! Citra! Keluar kalian!" Teriak Gathan kembali meraung-raung di halaman rumah di dampingi oleh Rayno dan There semakin gelisah.
"Sudahlah Pi, malu. Ayo kita pulang!"
"Jangan cegah Papi! Ini semua harus di kelirkan sekarang juga!" cecar Gathan dengan nada keras dan tak wibawa sedikit pun.