Tak mau melewatkan harinya yang indah, Citra mempererat pegangannya pada Daniel.
Keringat kecil dan besar sulit untuk di pisahkan. Syahdunya malam itu tak tergantikan.
Di temani derasnya hujan, suasana nampak panas dan kegiatan itu membuktikan cinta kedua insan telah bangkit dan berkobar.
Lepas kegiatan malam mereka, Citra hanyut tertidur dalam dada bidang Daniel.
Aroma khas keringatnya tak akan pernah ia lupakan karena itu adalah hal terindah yang pernah Citra lakukan meski itu adahal hal yang salah.
Terengah lelah membuat Citra memicingkan matanya, sedang ingatan Daniel hanyut dalam pada sesuatu ingatan yang membuat mengganjal hatinya tentang sebuah luka.
Satu sayatan dengan di bawah perut sepanjang satu jengkal tangan sedikit terpintas di otak Daniel saat melakukan adegan panas ketika itu.
Daniel heran, karena dulu dia sama sekali tidak mendapati luka lebar itu.
"Citra!" bisik Daniel dari atas kening Citra sambil rebahan bersama.