Semua mata kompak bersarang pada wajah Wiguna. Ia tersenyum kikuk, sambil terangguk.
Dalam detik yang sama, Katon nampak sangat sumringah menyimpan sebuah harapan besar pada pria di balik pintu yang terbuka lebar. Matanya membulat, dan dengan sigap melebarkan tangan kanannya mengayun memanggil Wiguna.
"Masuklah! Aku menunggumu dari tadi!" Ucap Katon bangga pada lelaki itu.
Wiguna merasa di beri angan lebar. Namun ketika kehadiran Wiguna semakin hanyut ke tengah obrolan, Gunz merasa tersaingi.
Katon melakukan Gunz tak seramah penyambutan pada Wiguna.
Merasa naik awan, Wiguna dengan teguh berjalan ke ruang tengah dan menyambar senyuman semua orang yang ada di depannya.
"Maaf, aku telat datang kesini. Apa ada kabar tentang non Citra?" Tanya Wiguna so perhatian.
Kirana merasa tersingkir merapatkan bibirnya. Sedang Gunz langsung menyambar.
"Kita akan lapor polisi sekarang!" Tegas Gunz penuh ambisi.
Sontak membuat Wiguna merasa tersambar petir.
