Di tengah orang kantoran yang berlalu lalang, Bibir Citra seperti terkunci, tak ada satu pun untaian kata yang bisa ia suarakan ketika Gunz membuatnya terkesima.
Kemeja dalamnya yang putih dan di balut blazer hitam pekat membuat wajah Gunz benderang memancarkan aura kewibawaannya.
"Jika, ayahmu mencari seseorang pendamping untukmu, aku harap akulah orangnya. Aku yang akan di pilih tuan Katon untuk pemecahan segala masalah, dan aku akan menerima kamu apa adanya," Tukas Gunz dengan sorot mata tajam menusuk ke bola mata Citra.
Citra menunduk malu, karena semua mata di sekitar melihat kebersamaan mereka.
Bahkan salah satu satpam di sana seolah jadi saksi semua pembicaraan Gunz yang tidak ia saring dan tidak ia tutup-tutupi.
"Gunz! Jangan begini!" Elak Citra dengan pipi yang sangat memerah.