Mata sejuk Citra yang yang sedari tadi terlelap karena tubuhnya kurang sehat, malah nampak semakin nyaman berada di atas pelukan Daniel di tengah waktu yang menginjak malam hari.
Daniel benar-benar tak ingin waktu itu cepat berlalu, jarinya mencubit ujung selimut, dan menyibak seluruh tubuh Citra menjadi tertutup hingga di atas dada.
Daniel tak kuasa melihat Citra semakin lama lagi, Ia ingin mengakhiri malam itu, dengan menahan nafas dalam, dan kembali menarik tubuhnya pelan.
Ia menghilangkan rasa kaku dan melontarkan satu kecupan di kening Citra tanpa ada keraguan di dalam hatinya.
Batinnya menggerutu kesal dengan segala ulahnya di masa lalu. Namun kini Daniel hanya bisa menjalankan kehidupannya tanpa menengok dinding besi di balik kehidupannya.
Daniel akan terus maju apapun cobaannya, meskipun dia sendiri belum mengerti apa yang harus ia lakukan untuk menebus semua dosa kelamnya.