Atas semua yang di perintahkan Daniel dengan tegas, akhirnya Citra menundukan kepalanya pasrah.
Ia membeku membiarkan Daniel bergerak sesukanya. Pikiran Citra sudah berkecambah kesana kemari membayangkan apa yang akan di lakukan oleh pesaingnya itu.
Namun semuanya tak sesuai dugaan Citra. Awalnya ia menduga Daniel akan berbuat jahat kepadanya, di tempat sesepi itu. Percis atas apa yang ia lakukan masa lampau lalu.
Daniel tak sejahat yang ia bayangkan, ia merogoh dalam kantung saku celananya dan mengeluarkan kain tipis berbentuk persegi. Dan Citra hanya menyaksikan segala hal yang hendak ia lakukan.
"Tahan sedikit! pelan-pelan ya! oke, pelan-pelan kok!"
Citra menyelidiki perhatian Daniel yang tak seperti biasanya. Ia melihat tangan Daniel mendekat dengan meregangkan kain itu, lalu ia membalut luka dan menutupi darah yang masih segar itu dengan sapu tangannya.