Di tengah sepoi sejuknya angin dan beberapa embun yang bersarang di ujung-ilalang, menyegarkan tubuh Citra dan Daniel secara bersamaan.
Citra menahan ketakutannya dengan menutup mata sambil terengah-engah kecapean.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Daniel membisik tepat di depan wajah Citra.
Tidak, dirinya tidak baik-baik saja, namun Citra tak mau mengakuinya. Perlahan Citra membuka matanya pelan, dan pada saat itu, Daniel menegang melihat bola mata Citra yang membiru tepat perada di pelupuk matanya.
Pendaratan yang sangat sempurna. Tubuh Daniel menindih Citra tepat di atasnya. Beberapa detik Citra terdiam, sulit mencerna apa yang sedang ia rasakan sebenarnya. Daniel sama sekali tidak melihat ada beberapa ancaman dalam tatapan cemas mata biru itu, rasa takut Daniel seketika menghilang.
Malah sebaliknya ia merasa ada sedikit serbuk rasa berbunga di hatinya, tak ingin waktu berputar, dan hanya ingin merasakan moment itu lebih lama lagi.
