Wiguna merasa geli dengan tingkah Gina yang sangat pecicilan.
Nakal, Urakan dan dan tidak elegant.
Bahkan Wiguna yang tarafnya sekelas bawahan geli melihat tingkah Gina yang sangat kecentilan.
"Aku harus bertemu dengan Citra Jangan ganggu aku sekali lagi jangan ganggu aku!" sentaku Wiguna marah.
Mendengar itu Daniel malah tersenyum tipis, Tapi batinnya tetap saja merasa teriris.
Ketika Wiguna lari meninggalkan meja itu Gina pun ikut membuntuti Wiguna, sampai Daniel hanya tinggal sendirian saja di meja.
Kemewahan yang disuguhkan oleh Gunz sama sekali tidak ada artinya.
Ia merasa kesepian tepat di bawah bulan yang menerangi nya.
Sambil mengelus halus pipinya yang basah, Ia memang merasa berdosa. Tapi penyesalannya itu sama sekali tidak ingin dia tampakan di depan para orang lainnya.
Malah keangkuhan semakin ditonjolkan oleh Daniel, Iya bersikap tinggi hati tak mau mengalah di depan para orang lainnya.