Untung saja kemujuran sedang berpihak pada Rayno saat itu, ketika ia hanya menyembunyikan tubuhnya di pinggir kursi kantoran yang kalau sampai ia terpeleset kursi itu akan ikut tergelincir karena bertumpuan roda kecil di bawahnya.
Ketika Daniel membuka-buka sebuah ruangan, langkahnya pun terhenti dan hanya melirik barang pecah berserakan di atas lantai yang di lanjutkan oleh alunan langkah kaki seekor kucing putih.
"Owh, ternyata kucing?" Ucapnya pelan, lalu Daniel hendak menoleh dan melirik semua arah, "Mana si cewek jalang itu?" Daniel mengernyitkan keningnya sembari berdecak kesal.
Jelas itu terdengar oleh Rayno, yang masih bersembunyi di kolong kursi dan meja kantoran.
Rayno juga menahan sebuah pergerakan agar tidak mencurigakan.
Hingga detik kemudian Daniel pergi meninggalkan area persembunyiannya, barulah Rayno bisa meregangkan pundaknya dan lolos dari pencarian Daniel.
"Huft, aman-aman!"