Keesokan harinya, nampak wajah sinis Juwita berkembang. Senyumannya memanjang dan otaknya berkelana ingin melancarkan aksi liciknya setelah melihat ada hal yang sangat mencengangkan di sebuah starbuck kota.
Ia melanjutkan langkahnya dengan tatapan tajam.
"Owh, jadi gini? Aku pikir kamu benar-benar adik Wiguna? Ternyata ... kalian ada main di belakang?" Sergah Juita menangkap basah keduanya sedang merencanakan sesuatu.
Seketika itu wajah Wiguna dan Kenzie nampak pucat pasi. Memang saat itu keduanya sedang berunding untuk mencari cara jitu mengerjai Citra setelah Wiguna tahu bahwa Citra sedang dekat dengan lelaki lainnya.
"Juwita?"
"Tenang saja, denganku, kalian aman!" Papar Juwita dengan tatapan liciknya.
Wiguna hanya diam dan belum bisa percaya sepenuhnya dengan wanita berbingkai lipstik merah menyala itu.
lain dengan Kenzie yang sudha mendapat beberapa kali asupan uang dari wanita itu, jadi menganggap Juwita sebagai dewa dunianya yang kedua setelah Wiguna.