Setelah berapa kali Citra tak membalas pesan dari Gunz, dan juga tidak mengangkat telpon dari duda kaya pembisnis besar itu, akhirnya Citra dapat luluh juga mau setara dengan Gunz di meja yang sama di cafe samping sekolah anak-anak.
"Citra!" Panggilnya ketika Citra masih sibuk dengan layar hanphonenya.
Citra hanya berpura-pura tidak meladeni saja, padahal dia tidak tuli dan semua panggilannya terserap rapi oleh gendrang telinganya.
Tapi, Citra cuek saja, sambil mengotak atik layar handphone-nya.
"Citra!"
"Hemmh?"
"Aku mau bicara penting dengan kamu,"
"Ya, bicara saja! Tinggal bicara kok," Jawab Citra dingin.
Dia masih belum bisa percaya sepenuhnya pada Gunz setelah apa yang terjadi kemarin di panggung pentas seni Lolita.
Ia merasa di khianati. Apa lagi setelah ia tahu bahwa Gunz telah tau rahasia besarnya, rahasia tentang ia pernah tidur bersama dengan Daniel sahabat yang ternyata juga sahabat karibnya.