Langkah Rayno tak henti sampai sana saja, sejenak ia berdiri meneliti video yang beredar miring tentangnya.
"Sial! Ini pasti wanita sinting kemarin. Apa-apaan sih dia?" Pekik Rayno mulai menenggelamkan handphonenya kedalam kantung celananya.
Rayno yang ingin sedikit luluh pun tersulut emosinya lagi, membuat hatinya geram. Bibirnya terus komat kamit bergerutu tentang wanita gempal berambut panjang yang ia tubruk kemarin.
Hingga hampir sampai di depan ruangan Gathan, ia masih di tilik oleh beberapa karyawan yang berjalan melewatinya sambil bergerutu membicarakan Rayno dengan bisikan-bisikan tajam mereka.
Tapi, kini Rayno paham atas semua tingkah orang-orang yang aneh selama perjalanannya sampai di lantai teratas kantor itu.
'Jadi, mereka sinis melihatku hanya gara-gara video itu?' Pikir Rayno.
Dan bola matanya mengikuti langkah orang sekitar yang mencibirnya dengan bisikan-bisikan pedas.